Catatan Kaki

Rabu, 11 Februari 2009

Sajak kan Sajak

sejak kapan jejakku ada,
sejak kapan aku tiada
aku ajak kawan bicara
ia beranjak
menghilangkan jejak

sejak indonesia sampai sekarang,
mereka sesak, tarik napas panjang,
tak bisa mengelak,
dari masalah yang sudah seperti rujak

membajak sawah bukan pekerjaan,
membajak orang di lampu merah,
menyenangkan

aku pun sesak,
dada disepak-sepak
pundak lemah badan tak tegak



22-10-'07

Kaki Gunung Pencarian

Mendaki gunung khayal
menapaki tanah hijau belantara rasa
mimpi menyiangiku dari putus asa
kemungkinan wujud apapun
hadir dan nyata, mengapa

jauh, jauh, jauh
tinggal
mencari arah tuk pulang

jika

Apakah ada waktuku mengangkat gunung itu
ada waktu untuk mencuri bintang gemintang
mengambilnya dari bulan

Hatiku lemah dihadapkan pada keagunganmu
tubuhku limbung dihadapkan kebesaranmu
aku seperti rumput
terkadang gersang
merindudkan air, tanah, udara, dan cahaya.

tak peduli

Mencari upah dari segala susah. Aku bilang anjing untuk pusing yang terlalu asing. Tak putus urat peluh. Tak juga rasa malu. Bersandar berusaha sadar, mengingat waktu tak kuulur. Bersandar lalu tidur. Kubunuh waktu itu.
Riak air kudengar. Membasuhku dari segala mimpi. Sunyi. Sepi tiada arti. Rindukan hanya diriku dan waktu yang mengalir seperti air itu.